Sore..
Perihku tak mampu lagi kupungkiri.
Asa ku putus sudah.
Hujan deras di hatiku, banjir hingga ke mata.
Di pelupuk tergenang tertahan.
Menunggu terjatuh tanpa suara.
Sore..
Bagi aku senjamu, yang indah itu.
Atau anginmu, yang damai itu.
Pelangimu, mungkin?
Atau sisa-sisa embun pagimu?
Apa saja..
Teduhkan hatiku, sedikit saja.
Sore..
Tidak bisakah kau mengubahku,
Menjadi kupu-kupu?
Yang bisa terbang kesana kemari menghiasi rumput hijaumu?
Menghisap manisnya madu di bungamu?
Sore..
Aku takut sekali..
Langitku tak seindah langitmu.
Aku ini mendung, lebih tepatnya.
Sore..
Aku iri sekali..
Mau kah kau beri aku sedikit cerahmu?
Akan kutukar dengan baris-baris puisiku.
...
Jawab aku, sore..
Jangan diam saja.
Tertanda,
Pilu.
READ MORE - " jawab aku, SORE.. "
Perihku tak mampu lagi kupungkiri.
Asa ku putus sudah.
Hujan deras di hatiku, banjir hingga ke mata.
Di pelupuk tergenang tertahan.
Menunggu terjatuh tanpa suara.
Sore..
Bagi aku senjamu, yang indah itu.
Atau anginmu, yang damai itu.
Pelangimu, mungkin?
Atau sisa-sisa embun pagimu?
Apa saja..
Teduhkan hatiku, sedikit saja.
Sore..
Tidak bisakah kau mengubahku,
Menjadi kupu-kupu?
Yang bisa terbang kesana kemari menghiasi rumput hijaumu?
Menghisap manisnya madu di bungamu?
Sore..
Aku takut sekali..
Langitku tak seindah langitmu.
Aku ini mendung, lebih tepatnya.
Sore..
Aku iri sekali..
Mau kah kau beri aku sedikit cerahmu?
Akan kutukar dengan baris-baris puisiku.
...
Jawab aku, sore..
Jangan diam saja.
Tertanda,
Pilu.